My Way of Life

Life goes on... Whether you choose to move and take a chance in the unknown. Or stay behind, locked the past, thinking of what could've been.

  • Home
  • Categories
    • Adventure
    • Anime
    • Chord dan Lyrics
    • English II
    • History
    • Note dan Sastra
    • Pengetahuan dan Lingkungan
    • Pictures
    • Teknologi dan Informasi
  • Udinus
    • English II
      • Pemrograman B. Web
  • About
  • Contact
    • Facebook
Home Archive for 2014
Globalisasi menjadi sebuah esensi penting dari berbagai fenomena yang terjadi pada era modern. Berbagai penemuan teknologi, perkembangan sistem informasi dan komunikasi sebagai bentuk globalisasi membuat aktivitas produksi ataupun investasi menjadi berlipat ganda. Hal itu disebabkan oleh semakin mudahnya orang-orang di dunia mengakses berbagai hal di dunia, yang selanjutnya berakibat pada semakin bergantungnya negara-negara di dunia. Namun, ternyata berbagai kemajuan tersebut hanya sebagian kecil dari fenomena globalisasi. Globalisasi secara keseluruhan dapat mencakup hal-hal yang tidak terbatas, hal itu menggambarkan bahwa globalisasi sendiri bersifat multidimensi, multiaspek, dan tentu saja multidefinisi (Wardhani, 2012). Berbagai aspek dan dimensi yang mampu dirangkul oleh globalisasi membuat tidak ada definisi tunggal mengenai globalisasi, berbagai definisi yang ditawarkan berbagai perspektif dapat diterima selama mencakup fenomena global di dalamnya.
Tidak ada ketetapan khusus mengenai awal mula lahirnya globalisasi. Berbagai fenomena yang mampu menembus dimensi global seperti dimulainya penyebaran agama di dunia ataupun munculnya berbagai penemuan teknologi pada 1980-an, dapat dijadikan referensi awal mula lahirnya globalisasi. Namun, perlu dipahami berbagai aspek yang mampu dicakup oleh globalisasi. Definisi yang ditawarkan Scholte (2001) dapat menjadi sebuah tuntunan untuk memahami globalisasi, dimana globalisasi digambarkan mencakup aspek internasionalisasi, yang memungkinkan penyebaran sebuah objek secara internasional; liberalisasi, yang lebih menekankan pada tertanamnya paham mengenai kebebasan, seperti halnya perdagangan bebas di setiap negara di dunia; universalisasi, yaitu menyatunya segala paham di dunia menjadi universal; serta westernisasi, yang memandang globalisasi sebagai gerakan yang mengubah masyarakat dunia menjadi masyarakat ke barat-baratan. Deteritorialisasi turut hadir sebagai salah satu kunci penting yang mampu menjelaskan bahwa globalisasi pada dasarnya adalah sebuah fenomena yang mampu menghapuskan jarak dan geografi di dunia. Hal ini dapat dicontohkan dengan hadirnya ponsel sebagai media komunikasi yang mampu menghubungkan dua individu yang terpisahkan oleh jarak, atau bahkan hadirnya internet sebagai media yang mampu menyediakan informasi tanpa batas, dimana berbagai kemajuan tersebut membuat batas-batas di dunia semakin kabur dengan memberi kesempatan bagi penduduk dunia untuk melebur.
Semakin samarnya batas-batas di dunia atau deteritorialisasi pada dasarnya merupakan akibat dari berkembang pesatnya interaksi antar subjek di dunia. Oleh karena itu globalisasi mampu mencakup berbagai aktivitas global yang dilakukan oleh subjek, seperti ekonomi, sosial, politik, kejahatan, lingkungan, dan lain-lain. Implikasinya dalam dunia yang terlihat secara jelas adalah komunikasi diantara masyarakat dunia tidak lagi mempermasalahkan jarak, pertumbuhan ekonomi disetiap negara kini menjadi global dan bersifat interdependensi, berubahnya gaya hidup dunia yang cenderung mengarah ke homogenitas, serta munculnya kesadaran global dalam masyarakat dunia yang mulai memandang dunia secara tunggal, dimana pergerakan kesadaran ini dapat diwujudkan melalui media organisasi internasional seperti halnya Greenpeace, yang mengutamakan kesadaran akan lingkungan.
Pengaruh yang diberikan globalisasi tentunya memiliki dampak yang cukup signifikan pada perkembangan studi Hubungan Internasional. Hay (2007) menjelaskan bahwa hal yang perlu ditekankan dalam munculnya pengaruh yang diberikan globalisasi bersifat ontologi, dimana perbedaan besar terdapat pada aktor yang bermain dalam fenomena hubungan internasional (Dugis, 2012). Dengan adanya arus globalisasi, aktor dalam hubungan internasional tidaklah lagi dipusatkan pada negara sebagai aktor utama. Munculnya aktor baru yakni non-state, berupa organisasi internasional, perusahaan multinasional, ataupun individu ternyata mampu mempengaruhi berjalannya sistem internasional. Sebagai contoh adalah organisasi internasional seperti OPEC yang mampu mempengaruhi berbagai kebijakan penentuan harga minyak dalam sebuah negara. Hal itu mampu memberi dampak pada bergesernya kepentingan aktor-aktor tersebut dan power. Masalah krusial lainnya adalah semakin samarnya identitas yang dimiliki warga negara akibat semakin meleburnya warga negara satu dengan yang lainnya menjadi warga dunia. Hal itu berimbas pada nasionalisme yang kini dipertanyakan eksistensinya pasca munculnya globalisasi, individu kini terlihat secara mudah memberikan simpatinya terhadap fenomena-fenomena global seperti konflik yang terjadi di Gaza yang menumbuhkan gerakan Peduli Gaza di seluruh dunia.
Terlihat jelas bahwa globalisasi telah membawa perubahan yang cukup signifikan dalam sistem internasional. Dalam Hubungan Internasional, perspektif anarki yang dibawa oleh kaum realis yang mengutamakan peran negara menjadi tertutupi oleh perspektif yang dibawa oleh kaum liberalis, yang menyatakan bahwa sistem internasional tidaklah bersifat state-centric. Adanya arus globalisasi juga menyebabkan munculnya berbagai pertanyaan yang muncul mengenai masa depan hubungan internasional yang secara tidak langsung hampir meninggalkan Westphalian Order yang memiliki prinsip adanya batas-batas teritori sebagai penanda keberadaan negara. Tak hanya itu, kedaulatan negara (sovereignty) turut dipertanyakan akibat datangnya berbagai pengaruh yang lebih besar muncul dari aktor non-state, seperti halnya berbagai kebijakan yang dibuat negara akibat kemunculan gerakan terorisme yang menjadi ancaman besar bagi kedaulatan negara.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa adanya arus globalisasi yang memiliki keterkaitan erat dengan hadirnya kemajuan IPTEK secara tidak langsung telah menghapuskan berbagai batas yang ada di dunia sehingga mampu melebur warga negara menjadi warga dunia. Hal itu telah mengubah sistem internasional yang tak lagi bersifat state-centric, yang sekaligus memberi perubahan besar dalam Hubungan Internasional sebagai disiplin ilmu. Pertanyaan mengenai kenapa dan bagaimana dalam Hubungan Internasional dalam era globalisasi sudah sepatutnya terus dikaji guna menjawab berbagai persoalan dalam dinamika globalisasi yang mengharuskan studi ini semakin maju dan terus bertahan.
REFERENSI :
Dugis, Vinsensio (2012) Globalization, materi disampaikan pada kuliah Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, Departemen Hubungan Internasional, Universitas Airlangga. 10 Desember 2012.
Scholte, Jan Aart (2001) The Globalization of World Politics, in Baylis, John & Smith, Steve (eds.), The Globalization of World Politics, 2nd edition, Oxford University Press, pp 13-34

Wardhani, Baiq L.S (2012) Globalization, materi disampaikan pada kuliah Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, Departemen Hubungan Internasional, Universitas Airlangga. 10 Desember 2012.
1. Struktur Sel Prokariotik
Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki selaput inti. Maka materi genetik sel prokariotik tidak dibungkus oleh selaput. Kebanyakan sel prokariotik adalah uniseluler, walaupun ada pula beberapa yang multiseluler. Sel prokariotik uniseluler ini mampu membentuk koloni.
Semua sel prokariotik mempunyai membran sel plasma, neklueoid berupa DNA dan RNA, serta sitoplasma yang mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak memiliki membran inti, sehingga bahan inti yang berada dalam sel mengadakan kontak langsung dengan protoplasma. Sel prokariotik juga tidak memiliki sistem endomembran (membran dalam), seperti retikulum endoplasma dan kompleks Golgi. Selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloroplas, tetapi mempunyai struktur yang berfungsi sama dengan keduanya, yaitu mesosom dan kromator. Contoh sel prokariotik adalah bakteri (Bacteria) dan Sianobakteri (Cyanobacteria). Adapun bagian-bagian sel bakteri dan fungsinya adalah sebagai berikut:
1). Dinding Sel yang tersusun dari atas peptidoglikan, lipid dan protein. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan memberi bentuk yang tetap. Pada dinding sel terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.
2). Membran Plasma yang tersusun atas molekul lipid dan protein dan berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekirnya, dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dalam
3). Sitoplasma yang tersusun dari air, protein, lipid, mineral dan enzim yang berfungsi untuk mencerna makanan secara ekstraselular untuk melakukan metabolisme sel.
4). Mesosom yaitu membran plasma yang melekuk ke dalam membentuk bangunan. Fungsinya sebagai pengahasil energi.
5). Ribosom merupakan tempat berlangsungnya sintesis protein
6). DNA (Asam Deoksiribonukleat), berfungsi sebagai pembawa informasi genteika, yaitu sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya.
7). RNA (Asam Ribonukleat), RNA berfungsi membawa kode-kode gentika sesuai pesanan DNA.
Ternyata sel prokariotik terdiri atau tersusun dari berbagai bagian. Setiap bagian bagian sel memiliki fungsi yang berbeda. Tetapi seluruh bagian tersebut harus bekerja sama membentuk satu kesatuaan.
“Setiap bagian sel ini mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan hidup  sebuah sel, Namun bagian-bagian sel itu tidak dapat berdiri sendiri dalam menjalankan fungsi sel, melainkan membentuk satu kesatuan” (Purnomo, Sudjino, Sembiring dan Trijoko (2006:9)).

2.Sel Eukariotik
Sel eukariotik adalah sel yang memiliki selaput inti. Maka, materi genetiknya tidak tersebar melainkan dibungkus selaput. Jenis-jenis sel eukariotik meliputi: sel protista, sel hewan, sel tumbuhan, dan sel fungi. Adapun bagian-bagian dari sel eukariotik adalah sebagai berikut :
1). Membran Sel (selaput Plasma) yaitu selaput selektif permeabel, artinya hanya dapat dilaui molekul-molekul tertentu, seperti glukosa, asam amino. Gliserol dan berbagai ion.
2). Sitoplasma adalah materi yang mengisi antara inti dan selaput plasma.
3). Sitoskleton atau rangka sel tersusun atas tiga jenis serabut yaitu mikrofilamen, mikrotubulus dan filamen intermediar.
4). Nukleus merupakan organel terbesar di dalam sel yang berperan penting pada sel sebagai pengendali kegiatan sel.
5). Retikulum Endoplasma merupakan organl yang tersusunoleh membran yang terbentuk seperti jala dan berfungsi sebagai saluran penghubung antara nukleus dengan bagian luar sel.
6). Ribosom yaitu bagian terkecil dari sel dan berfungsi sebagai tempat sintesis potein.
7). Kompleks golgi yaitu mempunyai hubungan erat dalam sekresi protei sel.
8). Lisosom merupakan membran kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik (lisozom).
9). Badan Mikro yaitu berisi enzim katalase.
10). Mitokondria berfungsi dalam oksidasi makanan, respirasi sel, dehidrogenasi, fosforilasi oksidatif dan sistem elektron.
11). Kloroplas berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.


Perbedaan Sel Prokariotik Dan Sel Eukaritok
Perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik terletak pada inti selnya. Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki selaput inti. Sedangkan sel eukariotik adalah sel yang memiliki selaput inti. Adapun perbedaan lainnya adalah sebagai berikut :

No
Organel
Prokariotik
Eukariotik
1
Membran Plasma
Ada
2
Sitoplasma
Ada
Ada
3
Ribosom
Ada
Ada
4
Dinding Sel
Ada
5
Mesosom
Ada
6
Nukleus
Ada
7
Retikulum Endoplasma
Ada
8
Sentriol
Ada
9
Lisosom
Ada
10
Kompleks Golgi
Ada
11
Mitokondria
Ada
12
Badan Mikro
Ada


Langganan: Postingan ( Atom )

Blog Archive

  • ►  2018 ( 1 )
    • ►  Januari ( 1 )
  • ►  2017 ( 1 )
    • ►  Juli ( 1 )
  • ►  2016 ( 9 )
    • ►  Juni ( 1 )
    • ►  Mei ( 4 )
    • ►  April ( 3 )
    • ►  Maret ( 1 )
  • ▼  2014 ( 2 )
    • ▼  Mei ( 2 )
      • Dampak Pemanasan Global Terhadap Hubungan Internas...
      • Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik
  • ►  2013 ( 60 )
    • ►  Desember ( 2 )
    • ►  November ( 4 )
    • ►  Oktober ( 7 )
    • ►  September ( 26 )
    • ►  Juli ( 2 )
    • ►  Mei ( 2 )
    • ►  April ( 2 )
    • ►  Maret ( 5 )
    • ►  Februari ( 8 )
    • ►  Januari ( 2 )
  • ►  2012 ( 1 )
    • ►  Desember ( 1 )
  • ►  2011 ( 3 )
    • ►  November ( 3 )

LATEST POSTS

  • Laporan Wawancara
    Kata pengantar             Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmatnya kita dapat menyelesaikan laporan wawan...
  • Contoh Rancangan Wawancara
    Rancangan persiapan wawancara Topik Wawancara                : Kesuksesan dalam membuka usaha soto ayam. Tujuan                       ...
  • Tahun Baru di Puncak Gunung Ungaran
           Malam 31 Desember 2012, saya bingung mau pergi tahun baruan ke mana. Karena sedang tidak punya uang, saya hanya berharap untuk diberi...
  • Kultur Jaringan Tanaman Jeruk
    BAB I PENDAHULUAN Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perb...
  • Three Questions
                Life, Barda and Jasmine, with Kree the raven, are on a perilous quest to find the seven gems stolen from the magic belt of Delt...
  • My Adventure (28-29 September 2013)
  • Chord Gitar JKT48 - Aitakatta
    JKT48 - Aitakatta  G     C     G     C   G      C    D                                             Aitakatta! Aitakatta! Aitakatta! YES! G  ...
Sigit Setyo Nugroho. Diberdayakan oleh Blogger.

Category

Adventure Anime Chord dan Lyrics English II History Note dan Sastra Pemrograman Berbasis Web: Pengetahuan dan Lingkungan Pictures Quotes Teknologi dan Informasi

Followers

Copyright 2014 My Way of Life .
Designed by SigitStyN